Raup Omzet 3 Miliar per hari dengan jualan produk panci

oleh: administrator 08-03-2020 Dilihat 24 kali
12836-yoyok

Rutinitas bagi sebagian orang dianggap sesuatu yang membosankan. Tak sedikit di antaranya yang kemudian membuat keputusan radikal mencari tantangan baru, seperti yang dilakukan Yoyok Rubiantono.
 
Lulusan Teknik Elektro UGM tersebut bisa saja menikmati zona nyamannya setelah diterima sebagai karyawan sebuah perusahaan dalam negeri. Tapi rutinitas tampaknya membuatnya resah dan jenuh.
 
Setahun menjalani pekerjaan yang begitu-begitu saja, Yoyok pun kemudian membuat keputusan besar di tahun 2006 dengan keluar dari pekerjaannya dan merintis bisnisnya sendiri.
 
Dengan modal sekitar Rp10 juta di kantong, Yoyok memutarnya untuk berjualan panci presto produk China. Panci-panci tersebut kemudian ia pasarkan ke Amerika Serikat hingga Amerika latin.
 
"Dulu kami hanya dua orang ketika pertama mengawali usaha," katanya seperti dikutip dari kagama.co.
 
Berjalannya waktu, usahanya kian menunjukkan hasil yang lumayan cerah. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, Yoyok kemudian menambah pasukan dengan merekrut karyawan yang tadinya hanya berjumlah lima ditambah jadi 10 orang.
 
"Pada 2011 personel kami bertambah jadi 20 orang. Kini sudah ada 88 orang di sini, 40 orang di Filipina dan dua orang di Amerika," jelas pria berusia 40 tahun tersebut.
 
Untuk memasarkan produknya, Yoyok memanfaatkan kemajuan teknologi yang tengah melesat saat ini yakni dengan strategi berjualan lewat online. Ia pun memaksimalkan bisnisnya melalui iklan di Facebook.
 
Dengan ketekunan dan kejeliannya, pria asal Cepu, Jawa Tengah itupun berhasil meraup hasilnya. Terutama setelah ia mendirikan perusahaannya sendiri dengan nama PT Yoshugi Media Group pada 2012.
 
Tapi seperti lumrahnya lika liku bisnis. Jalan kesuksesannya tak terhindar dari sandungan.
 
Saat merintis usahanya, Yoyok punya beban hutang yang tak sedikit yakni sekitar Rp1,4 miliar. Untungnya, hutang tersebut mampu dilunasi hanya dalam waktu enam bulan saja seiring meroketnya pendapatan.
 
"Pada Oktober 2016 kami mampu meraup penghasilna hingga Rp3 miliar per harinya. Bisnis online kami kini mencapai 3000 produk dan sangat laku dipasarkan di seluruh dunia," terangnya.
 
Bisnis usaha milik Yoyok yang terletak di Jalan Wonosari KM 8, Bantul kini tak hanya menjual produk peralatan rumah tangga saja. Tetapi juga merambah ke produk elektronik, kecantikan hingga suplemen diet.
 
Untuk tiap produknya, Yoyok dan tim bisa menghasilkan omzet Rp14 miliar dalam sebulan.
 
Kesuksesan yang diraih Yoyok pun mendapat perhatian dari Pemda DIY. Keduanya bahkan berencana merintis Yogyakarta sebagai Pusat Pendidikan Digital dan Kebudayaan terbaik se-Asia pada 2025.
 
Salah satu upaya yang dikembangkan Yoyok yakni dengan menggagas School of Happiness dan School of Champion. Kedua sekolah ini tak dipungut biaya alias gratis.
 
Sementara di tempat yang lain, Yoyok berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk mencetak para mahasiswa jadi wirausahawan baru. Dalam upaya itu ia tak sendiri tapi dibantu juga dengan Komisaris PT Santara, Satia Pradana.
 
"Kami membuat Digital Marketing Camp mulai 28 Februari - 1 Maret 2020 kemarin. targetnya dalam satu tahun para mahasiswa itu memiliki bisnis sendiri dengan omzet di atas Rp1 miliar. Program ini tak muluk-muluk. Tahun ini saya ingin mencetak 450 pengusaha beromzet miliaran berbasis digital dari kampus," terangnya.